Pelita di bawah Matahari

Welcome in this Weblog, of course still very simple, my expectation hopefully good for each other converting information among our humanity.

Friday, May 12, 2006

Kita adalah Bangsa yang BESAR

Bung KARNO dan Pak HARTO di rehabilitasi, Pemerintah menghentikan proses Perkara Pak Harto. Beranikah Presiden SBY lah yang berani menempuh resiko ini. Beberapa Presiden setelah pak Harto & sebelum SBY tidak ada yang mengambil resiko ini, kalau kita pinjam istilah Ketua MK Jimli AsShidiqi, ketidak tidak beranian mengambil resiko itu berarti mereka setuju Pak Harto di rehabilitasi.

Meskipun demo, pendapat yang menolak dan mendukung, perdebatan disana sini apalagi menjelang peringatan sewindu Reformasi sudah dekat. Ada baiknya kita merenung sejenak, kita menelaah dari segala asfek : Politik, Hukum, Budaya, Kemanusiaan, Agama, Sosial, Sejarah, dsb.

Adakah manfaat positif dan negatif dari suatu pilihan. Kita baru belajar demokrasi, politik pemerintahan modern baru kita kenal beberapa tahun bila dibanding dengan Amerika. Dari zaman kerajaan Majapahit hingga Orde Lama sampai Orde Baru, hukum itu belum untuk semua orang, hanya untuk rakyat saja. Agama mayoritas kita Islam yang mengajarkan kita untuk mnghormati orang tua dan mengasihinya. Sejarah mencatat dan dunia mengakui peranan Bung Karno dan Pak Harto, bukan hanya dari sejarah yang ditulis kaum ABS saja.

Sesungguhnya siapa yang menjadi terpuaskan bila seorang Kakek Renta, berusia 85 tahun, yang sedang meragang nyawa di rumah sakit. Deritanya sudah cukup, anak kesayangannya di dalam penjara, sekarang bermasalah lagi urusan rumah tangga. Tidak perlu kita mencari kesalahan siapa. Karena beberapa kali Pemilu, Saudara yang kontra tidak mampu mempengaruhi rakyat untuk tidak memilih partai yang sudah jelas pasti memilih Pak Harto, ketika itu. Bila kita teruskan mencari akar masalah ini, saya yakin akhirnya bisa-bisa kita menyalahkan Tuhan.

Karena persoalan ini dalam situasi dan kondisi yang menyudutkan kita memilih aspek Kemanusiaan saja lagi, maka lebih baik ditutup saja persoalan pro kontra secara politis dan hukum, urusan perdata nya kita punya Undang-undang Yayasan dan KUH Perdata.

BANGSA YANG BESAR ADALAH BANGSA YANG MENGHARGAI JASA PAHALAWANNYA.

Apapun kekurangannya Bung KARNO dan Pak HARTO adalah Pahlawan.

Hanya Malaikat yang tidak bersalah, setiap manusia tempatnya salah.

Baca Tanggapan (0 Komentar) | Beri Tanggapan

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

umpat lewat tua yoh, sedikit ngisi blog kita.
kira-kira apa yang akan dikatakan orang luar mengenai hukum di negara kita, dan apakah dengan peradilan yang seperti ini tidak akan mempengaruhi semua aspek kehidupan di indonesia.


salam hormat

samsu

http//samsuetam.blogspot.com/

26/5/06 21:14  

Post a Comment

<< Home